Spekulasi Penerbitan Surat Utang (Note) PT Soechi Lines Tbk (SOCI) US$ 200 juta
Jakarta - PT Soechi Lines Tbk (SOCI) berencana menerbitkan surat utang (notes).Perseroan berniat mengeruk dana sebesar-besarnya US$ 200 juta.
Belum berselang setengah tahun SOCI melakukan IPO di pasar saham, emiten berkode saham SOCI telah menggunakan 99,8% dana hasil IPO setara dengan Rp547,75 miliar hingga akhir kuartal I/2015. Dana hasil IPO yang digelar pada 3 Desember 2014 tersebut mayoritas digunakan untuk pembelian kapal & pembayaran hutang.
Beberapa analis keuangan mengatakan manajemen SOCI melakukan tindakan ambisius beresiko tinggi yang membahayakan entitas perusahaan tersebut. Sekalipun manajemen beralasan penerbitan notes ini sebagai langkah diversifikasi sumber pendanaan SOCI selain dari pasar modal dan fasilitas pinjaman bank.
Analis keuangan menganggap kinerja perusahaan SOCI sangat rendah mengingat harga saham semenjak IPO Desember lalu mengalami kemerosotan yang tajam. Secara year-to-date harga saham SOCI telah turun 13,6 persen. Belum lagi beberapa insiden yang terjadi menyangkut perusahaan seperti kapal Arenza XXVII milik SOCI sempat ditangkap oleh otoritas Singapura pada bulan Februari lalu. Hal itu sempat menggoncang harga saham SOCI. Harga saham perdana SOCI tertinggi sempat mencapai sebesar Rp. 700 per lembar saham saat ini turun menjadi Rp. 530 per lembar saham (awal Mei 2015).
Ironisnya rasio utang SOCI sebesar 72 kali di akhir Desember 2014. Dengan pengeluaran surat utang sebesar US$ 200 juta yang baru akan dilaksanakan setelah para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) awal Juni mendatang, menyetujui aksi ini. Karena total nilainya lebih besar dibandingkan total ekuitas perusahaan yang sebesar $237 juta. Jika berhasil diterbitkan, maka rasio utang SOCI akan melonjak menjadi 1,56 kali. Seakan-akan rasio utang mengecil padahal mereka membuat hutang baru yang lebih besar.
"Publik menilai bahwa SOCI hanya menggalang dana demi mengeruk uang dari masyarakat, namun tidak disertai dengan kinerja ROI (Return on investment) perusahaan yang tinggi", demikian kata analis keuangan tersebut.